30 Oktober 2009

Depot Air Minum Isi Ulang


Dewasa ini pertumbuhan depot air minum isi ulang sangatlah pesat, seiring dengan jumlah kebutuhan air minum yang murah dan hemat biaya produksinya.

Di lain sisi kehadiran depot air minum isi ulang ini dapat sebagai tempat wirausaha yang merakyat namun ke untungannya sangat lumanyan. Biaya membeli air bersih dari sumber pegunungan aja biayanya berkisar Rp.300.000,- s/d 350.000,- pertangki isi 10.000 liter. Harga jual air minum seharga Rp.3000,- s/d Rp.3.5000,- pergalon.

Depot air minum isi ulang harus memenuhi persyaratan standar depot air minum dari segi Laik Hygiene Sanitasi atau Laik sehat. Selain itu pengusaha depot air harus memeriksakan air minum atau air bersih di laboratorium guna menghindari bahaya yang di akibatkan dari air.

Namun sungguh disayangkan jika ada pengiriman air bersih yang seharusnya dari sumber air pengunungan tapi justru mengambil air dari perusahaan air minum. Kalau di tanya mengapa begitu alasan mereka cukup klasik guna menghemat biaya perjalanan dan waktu.

Untuk mengatasi permasalahan tentang jaminan pengambilan air pegunungan, para pengusaha depot harus jeli dan tertib administrasi. Jeli di sini pengusaha depot air mampu membedakan air bersih dan air dari perusahaan air minum. Bilamana air berasal dari sumber pegunungan pastilah tangki akan terasa dingin dan mengembun, jika hal ini tidak terdeteksi ada jalan yang lain yakni apakah air berbau klorin atau tidak, seandainya berbau klorin pastilah bukan air bersih yang di ambil dari sumber air pegunungan.
Pengusaha depot air minum harus tertib administrasi diantaranya tentang jaminan pasokan pengambilan air bersih dari pegunungan dari pihak pengusaha pengiriman air baku air minum.

Dengan terawasinya sumber pengambilan air baku air minum yang mana merupakan salah satu persyaratan laik hygiene sanitasi atau laik sehat depot air minum. Diharapakan dapat menghindari bahaya yang berasal dari air seperti diare, cholera, hepatitis dan sebagainya.