16 Desember 2009

Tahun Baru 1431 H


Tahun baru sebentar lagi tiba, usia kian bertambah umur semakin tua. Banyak kesalahan yang kita perbuat. Berbuatlah sesuatu yang bermanfaat dan berguna bagi sesama. Janganlah yang haram kita perbuat. Ingatlah bahwa hidup ini akan memetik hasil yang kita perbuat saat ini di dunia.

Mari kita perbanyak amal sholeh buat bekal kita menghadap kepada sang kholiq. Janganlah waktu kita menghadap nanti membawa kotoran yang dulunya kita anggap sebagai barang yang halal padahal itu cuma anggapan nafsu hasrat kita saja.

Nafsu memang susah untuk dibinasakan, dia hanya bisa dikekang dan diatur. Jadikan diri kita sebagai pengendali nafsu, pergunakan nafsu untuk tujuan yang dibenarkan agama dan tuntunan rosulullah saw. Jangan mau diperbudak nafsu,dia akan menghancurkan diri kita baik itu tidak didunia atau di akhirat nanti.


Lir-lir tandure wis sumilir,tak ijo royo-royo,
Tak sengguh temanten anyer,
Cah angon cah angon,
Penekno blimbing kuwi, lunyu-lunyu penekno,
Kanggo mbasuh dodot iro,
Dodot iro kumitir bedhah ing pinggir,
Dondomono jlumatono kanggo sebo mengko sore,
Mumpung gedhe rembulane, mumpung jembar kalangane,
yo surako surak hore

Mari waktu dan kesempatan hidup kita pergunakan untuk hal-hal yang menambah amal ibadah. Meskipun hidup ini sulit namun jangan lupa untuk melaksanakan rukun islam dengan baik dan benar, laksanakan sholat lima waktu tepat waktu. Dengan sholat akan mencegah perbuatan keji dan mungkar, meskipun dalam keadaan yang bagaimanapun jangan lupa untuk menegakan sholat. Amal ibadah pertama yang akan ditimbang kelak di akhirat.

Kesempatan berbuat baik masih terbuka lebar mari ramai-ramai berlomba berbuat amal kebajikan buat bekal kita menghadap Allah Swt.
Kesempatan berbuat memang masih terbuka sepanjang napas masih terhirup, namun kita tidak akan tahu kapan napas akan terhenti selamanya. Oleh karena itu janganlah mengulur-ulur waktu berbuat baik, janganlah perbanyak merugikan orang lain sebab kita tidak akan tahu umur kita sampai kapan. Jangan sampai nanti di alam akhirat kita benar-benar miskin, akhirat tidak kenal apa kamu kaya atau miskin semua akan dihisap dengan seadil-adilnya. Tidak ada pembela yang dapat kamu bayar disana. Semua mempertanggungjawabkan diri sendiri.

Sapantuk wahyuning Allah,
Gyo dumilah mengulah ngelmu bangkit,
Bangkit mikat reh mangukut,
Kukutaning jiwanggo,
Yen mangkono keno sinebut wong sepuh,
Liring sepuh sepi howo,
Awas raraning-atunggal